Mengenal Hidroponik Sederhana untuk Pemula

Istilah hidroponik  (hydroponics) berasal dari bahasa Yunani, yaitu hydro yang berarti air dan ponics yang berarti bekerja, tenaga atau daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soiless culture, cara budi daya tanaman yang tidak menggunakan tanah sebagai media tanam.

Hidroponik bisa didefinisikan secara sederhana sebagai cara budi daya tanaman tanpa menggunakan media tanah, tetapi menggunakan larutan hara yang diberikan dengan dukungan mekanis dari medium inert atau media tanam seperti kerikil, pasir , sabut kelapa, rockwool dan sebagainya.

Daftar Isi :
  1. Mengenal Sejarah Hidroponik
  2. Perkembangan Hidroponik di Indonesia
  3. Beberapa hal yang Berkaitan dengan Metode Hidroponik

Konsep hidroponik berangkat dari pemahaman bahwa tanaman hidup karena tanah, melainkan oleh adanya unsur-unsur yang terdapat di dalam tanah. Jadi apabila unsur-unsur esensial yang dibutuhkan tanaman dapat tercukupi maka tanaman akan tetap hidup walau tidak ditanam di tanah.

Mengenal Sejarah Hidroponik


Tonggak sejarah besar dunia hidroponik terjadi pada tahun 1929 ketika ilmuwan dari Universitas California di Berkeley bernama W.F Gericke mulai memperkenalkan semacam solution culture untuk meningkatkan hasil produksi pertanian. 

Saat itu Gericke berhasil menumbuhkan tomat hingga setinggi dua puluh lima kaki di halaman belakang rumahnya meski ia menanamnya tanpa media tanah, namun menggunakan larutan nutrisi yang mengandung unsur-unsur esensial yang dibutuhkan tanaman.

Berangkat dari keberhasilan terebut, ditahun 1937, atas masukan dari W.A Setchell yang juga peneliti dari universitas yang sama, W.F Gericke mulai memperkenalkan istilah hidroponik sebagai teknik budidaya  tanaman dengan air sebagai media tanam. 

Sayangnya, penelitian Gericke terhenti oleh berbagai sebab, dan pihak Universitas California justru menugaskan Hoagland dan Arnon untuk menyusun ulang formula hasil penelitian Gericke pada tahun 1940. 

Meskipun begitu Gericke berhasil menyelesaikan buku berjudul Complete Guide to Soiless Gardening yang hingga saat ini masih menjadi rujukan utama metode bercocok tanam hidroponik.

Saat ini hidroponik sudah bervariasi. Teknik, struktuk, model atau sistem yang digunakan sudah bervariasi, mulai dari yang sederhana hingga yang cukup rumit.

Perkembangan Hidroponik di Indonesia


Di  Indonesia, budidaya tanaman dengan sistem hidroponik mulai dikenal sejak awal 1980-an. Tokoh yang mempopulerkan bertanam secara hidroponik antara lain Bob sadino, yang saat itu juga menjadi pakar sekaligus narasumber dunia agrobisnis. 

Pada awal perkembangannya, hidroponik lebih dianggap sebagai hobi semata. 

Selain itu, oleh sebagian kalangan, tanaman hidroponik juga dimaksudkan sebagai salah satu unsur dekoratif penghias rumah karena dianggap unik dan menarik. 

Tentu saja hal ini jauh berbeda dengan realita saat ini, ketika hidroponik sudah dijalankan secara komersial, untuk tujuan ekonomis.

Perkembangan metode bercocok hidroponik di tanah air cukup bagus. Degan ketersediaan lahan yang semakin sempit, masyarakat mulai tertarik dengan hidroponik karena tertanam dengan sistem hidroponik bisa dilakukan dimana saja dengan memanfaatkan setiap jengkal lahan yang tersedia. 

Bercocok tanam secara hidroponik menjadi alternatif paling realistis bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan.

Semakin meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan tubuh dan lingkungan ikut mendukung perkembangan hidroponik.

Orang semakin tahu bahwa sistem hidroponik ramah lingkungan karena penggunaan air dan pupuk lebih hemat dan efisien karena larutan nutrisinya dapat dipakai ulang. 

Hidroponik tidak banyak membutuhkan pestisida. Apalagi kualitas produk hidroponik memang tinggi. Jadi tidak mengherankan apabila saat ini bermunculan pelaku agrobisnis yang menekuni budi daya hidroponik sebagai andalan mereka.

Beberapa hal yang Berkaitan dengan Metode Hidroponik


Ada berbagai hal yang perlu dipahami oleh pelaku budidaya tanaman secara hidroponik, yaitu :

1. Pembagian metode berdasarkan jenis media tanam yang digunakan untuk menumbuhkan tanaman
Berdasarkan jenis media yang digunakan untuk menumbuhkan tanaman, hidroponik dibagi menjadi tiga, yaitu metode kultur air, metode kultur pasir, dan metode substrat.

Metode kultur air merupakan metode budi daya tanaman secara hidroponik yang dilakukan dengan menumbuhkan tanaman dalam media air.

Metode kultur pasir merupakan metode hidroponik yang dilakukan dengan menumbuhkan tanaman pada media pasir.

Metode subtrat merupakan metode hidroponik yang tidak menggunakan air sebagai media tanam, tetapi menggunakan media padat bukan tanah.

2. Sistem hidroponik aktif dan sistem hidroponik pasif
Dilihat dari cara distribusi nutrisi, sistem hidroponik bisa dikategorikan menjadi dua, yaitu sistem hidroponik aktif dan sistem hidropoik pasif.

Dalam sistem hidroponik aktif, sirkulasi larutan nutrisi dilakukan dengan alat bantu pompa air sehingga berhubungan dengan ketersediaan instalasi listrik.

Dalam sistem hidroponik pasif, penyaluran nutrisi bergantung pada gaya kapiler dari media tumbuh.

3. Sistem yang dapat didaur ulang dan tidak dapat didaur ulang
Dilihat dari efektivitas pengguaan larutan nutrisi, sistem hidroponik dapat dibedakan menjadi sistem yang dapat didaur ulang (recovery) dan tidak dapat didaur ulang (non-recovery).

Dalam sistem recovery, larutan nutrisi disirkulasikan untuk kemudian digunakan kembali.Dalam sistem ini ini nutrisi dialirkan oleh pompa dari bak penampungan ke semacam selokan atau pipa hingga menggenagi akar tanaman dan kemudian kembali ke bak penampungan air.

Dalam sistem non-recovery, larutan nutrisi tidak dapat digunakan kembali.  Contoh penanaman tomat di dalam polibag dengan metode subtrat. Sebagian larutan nutrisi yang diberikan ke setiap tanaman akan keluar melewati lubang di bagian bawah pot dan tidak ditampung untuk digunakan kembali.

Nah begitulah penjelasan mengenal budidaya tanaman hidroponik yang luar biasa kerennya dan sangat mudah dijalankan.
Rochman Seorang manusia muda yang masih harus belajar dari kehidupan yang naik turun, tetap berpikir positif, yakin dan aktif.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel