Teknik Budidaya Alpukat Lengkap dan Mudah
Rabu, 06 Mei 2020
Edit
Tanaman alpukat berasal dari dataran rendah/tinggi Amerika Tengah dan diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke-18.
Secara resmi antara tahun 1920 - 1930 Indonesia telah mengintroduksi 20 varietas alpukat dari Amerika Tengah dan Amerika Serikat untuk memperoleh varietas-varietas unggul guna meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat, khususnya di daerah dataran tinggi.
Di Indonesia, tanaman alpukat masih merupakan tanaman pekarangan, belum dibudidayakan dalam skala usaha tani.
Alpukat dapat ditemukan di seluruh daerah di Indonesia. Daerah penghasil alpukat adalah Jawa Barat, Jawa Timur, sebagian Sumatera, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara.
Alpukat sangat berguna untuk menangkal gejala penyakit flu. Karena, di dalam setiap buah alpukat, terkandung banyak vitamin E yang berkhasiat untuk menangkal radikal bebas dan menekan resiko infeksi.
Alpukat sangat berguna untuk menangkal gejala penyakit flu. Karena, di dalam setiap buah alpukat, terkandung banyak vitamin E yang berkhasiat untuk menangkal radikal bebas dan menekan resiko infeksi.
Budidaya Alpukat Mentega dan Aligator Dengan Teknik Agribisnis yang Tepat
Selain itu, alpukat juga mengandung vitamin B yang membantu proses produksi antibodi secara alami. Alpukat juga mengandung omega 6 serta asam lemak esensial yang bermanfaat untuk meredakan radang.
Mengkonsumsi buah ini secara rutin dapat meningkatkan sistem imun pada tubuh manusia.Tanaman alpukat tidak memerlukan suatu pemeliharaan yang khusus asal tanahnya cocok, hasil yang didapat cukup memuaskan. Budidaya tanaman alpukat dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Persyaratan Bibit
Bibit yang baik antara lain yang berasal dari:
- Buah yang sudah cukup tua.
- Buahnya tidak jatuh hingga pecah ( dalam keadaan sehat ).
- Pengadaan bibit lebih dari satu jenis untuk menjamin kemungkinan adanya persarian bersilang.
- Berasal dari varietas yang baik atau unggul.
- Berasal dari perbanyakan okulasi atau sambung pucuk
2. Penyiapan Bibit
Sampai saat ini bibit alpukat hanya dapat diperoleh secara generatif ( melalui biji ) dan vegetatif ( penyambungan pucuk / enten dan penyambungan mata / okulasi ). Dari ketiga cara itu, bibit yang diperoleh dari biji kurang menguntungkan karena tanaman lama berbuah ( 6 - 8 tahun ) dan ada kemungkinan buah yang dihasilkan berbeda dengan induknya. Sedangkan bibit hasil okulasi maupun enten lebih cepat berbuah ( 1 - 4 tahun ) dan buah yang didapatkannya mempunyai sifat yang sama dengan induknya.3. Persiapan Lahan
Alang-alang atau tanaman lain dicabut atau ditebang sampai akar - akarnya. Tanah yang bersih segera dibajak/dicangkul dengan kedalaman cukup. Agar tanah gembur dan terjadi pertukaran udara di dalam tanah. Daerah lubang tanam yang terdapat batu cadasnya dihilangkan agar tidak mengganggu pertumbuhan akar.4. Aturan Penanaman
Untuk penanaman dengan bentuk bujur sangkar hanya dapat ditanami 100 pohon untuk 1 ha dengan jarak tanam 10 m. Untuk penanaman dengan bentuk segitiga dapat mencapai 112 pohon untuk 1 ha dengan jarak tanam yang sama. Kedua bentuk hanya dapat diterapkan di lahan datar. Penanaman di lahan miring harus sesuai dengan garis kontur. Lahan dibuat teras-teras untuk mencegah erosi.Apabila hanya mempunyai lahan yang minim sekitar 10 x 10 m atau lebih kurang dari itu, maka bisa ditanami 2 pohon alpukat saja.
5. Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat sekitar 10 – 12 m. Langkah-langkah membuat lubang tanam :- Tanah digali dengan ukuran panjang. lebar, dan tinggi masing-masing 75 cm
- Sewaktu penggalian, tanah bagian atas dan bawah dipisahkan. Dibiarkan terbuka ± 2 minggu
- Lubang tanam ditutup kembali dengan posisi seperti semula. Sebelum dimasukkan tanah bagian atas dicampur dengan pupuk kandang
- Lubang tanam yang telah tertutup kembali diberi air untuk memudahkan mengingat letak lubang tanam.
6. Penanaman
Waktu penanaman yang lebih tepat: awal musim hujan ( untuk mengurangi penyiraman ).Tahap-tahap penanaman :
- Lubang tanam yang telah ditutup, digali lagi dengan ukuran sebesar polibag/keranjang wadah bibit.
- Bibit dikeluarkan dari keranjang/polibag. Caranya gunting ranjang/polibag dari atas ke bawah, terus melingkar sampai ke sisi lain. Kemudian bibit dikeluarkan dengan hati-hati.
- Bibit beserta tanah yang masih menggumpal dimasukkan dalam lubang dan ditimbun. Bagian bibit yang terpendam dalam tanah hanya sebatas leher akar.
- Setiap bibit lebih baik diberi naungan untuk menghindari sinar matahari secara langsung, terpaan angin, maupun siraman air hujan. Naungan tersebut miring dengan bagian yang tinggi di sebelah timur. Peneduh ini berfungsi sampai bibit benar-benar telah tumbuh, dengan ciri-ciri tumbuhnya tunas-tunas baru atau kira-kira 2 – 3 minggu.
7. Pemeliharaan
Penyiraman : bibit yang baru ditanam memerlukan banyak air, untuk itu penyiranam setiap hari ( pagi atau sore ).Penyiangan : mencabut gulma yang tumbuh di sekitar tanaman.
Penggemburan : karena penyiraman setiap hari, tanah akan semakin padat, dan udara di dalamnya semakin sedikit. Maka tanah disekitar tanaman digemburkan dengan hati-hati agar akar tidak putus.
8. Pemangkasan
Ada beberapa macam pemangkasan yaitu :Pemangkasan bentuk
Pemangkasan bentuk bertujuan untuk mendapatkan bentuk keseluruhan dari tanaman. Dapat dipilih, bentuk tanaman yang dikehendaki berbatang pokok rendah/tinggi.Tanaman berbatang pokok rendah dapat diperoleh dengan memangkasnya setelah tinggi tanaman sekitar 1 – 1,5 m.
Mendapatkan tanaman berbatang pokok tinggi, pemangkasan dilakukan setelah tinggi tanaman lebih dari 1,5 m, atau sesuai selera.
Pemangkasan pemeliharaan
Pemangkasan pemeliharaan bertujuan untuk memelihara agar tanaman tumbuh dengan baik, sehat, dan cepat berbuah.Cabang yang perlu dipangkas : cabang liar; cabang yang bergesekan; cabang yang tumbuh ke dalam; cabang yang terlalu panjang; cabang yang lemah, rusak, atau sakit; dan cabang bekas tangkai buah.
Pemangkasan peremajaan
Dilakukan dengan memangkas hampir semua bagian tanaman, hanya tersisa cabang primernya. Dilakukan awal musim hujan dan kira-kira 2 minggu setelah pemupukan.9. Pemupukan
Pemberian pupuk yang baik pada saat menjelang musim hujan. Pupuk sebaiknya diberikan 4 kali dalam setahun. Agar pupuk larut dalam air sehingga akar mudah menyerapnya.10. Panen
Saat panen : dilakukan hanya pada buah yang sudah tua tetapi belum masak. Jangan terlalu awal dan jangan terlalu lambat. Untuk yang ditanam dari biji, buah mulai dihasilkan pada umur 6 – 10 tahun. Sedangkan yang berasal dari okulasi berbuah saat umur 4 – 6 tahun.Ciri-ciri buah tua tetapi belum masak :
- Warna kulit tua tetapi belum menjadi cokelat / merah dan tidak mengkilap
- Bila buah diketuk dengan punggung kuku, menimbulkan bunyi yang tidak nyaring
- Bila buah digoyangkan, terdengar bunyi akibat tumbukan antara biji dan daging buahnya.
Cara panen : sebaiknya dipetik menggunakan tangan, dapat juga dibantu dengan menggunakan alat.
Hasil panen : satu pohon bisa menghasilkan 100 – 500 buah ( bila tidak ada gangguan ). Setiap buah memiliki berat 200 – 400 gr, bahkan mencapai 600 – 700 gr.
Hasil panen : satu pohon bisa menghasilkan 100 – 500 buah ( bila tidak ada gangguan ). Setiap buah memiliki berat 200 – 400 gr, bahkan mencapai 600 – 700 gr.
Demikianlah artikel mengenai budidaya alpukat lengkap dan mudah, semoga bermanfaat.