Cara Membuat Pupuk Kandang Berbagai Kotoran Hewan
Minggu, 16 Februari 2020
Edit
Pupuk kandang dibedakan menjadi pupuk kandang segar dan pupuk kandang busuk. Pupuk kandang segar merupakan kotoran hewan yang baru keluar dari tubuh hewan yang kadang-kadang masih tercampur dengan urin dan sisa-sisa makanan hewan itu.
Pupuk kandang busuk merupakan kotoran hewan yang telah disimpan lama sehingga telah menagalami pembusukan.
Pupuk kandang dapat dibuat melalui proses pembusukan limbah peternakan dan sisa-sisa hijauan. Dengan proses yang benar limbah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pupuk. Proses itu disebut pengomposan.
Proses pengomposan bermanfaat untuk :
- Mengurangi bau tidak sedap(busuk) pada lingkungan peternakan.
- Menghilangkan faktor penghambat pertumbuhana tanaman yang ada pada kotoran ternak segar (KTS).
- Menghilangkan kesan kotor/menjijikkan.
- Menghilangkan agen patogen atau bibit rumput liar yang ada pada limbah ternak.
- Meningkatkan nilai jual pupuk untuk tambahan pendapatan peternak.
Beberapa jenis starter yang beredar di pasaran di antaranya adalah Starbio dan EM-4. Starter mengoptimalkan manfaat dan kandungan unsur hara dari pupuk organik. Selain starter, dalam pembuatan pupuk kandang juga diperlukan beberapa bahan lain, yakni kapir, abu, serbuk gergaji, sekam dan lain-lain.
Tidak dapat disangkal bahwa kadar unsur hara pada pupuk kandang atau pupuk organik tidak sebesar kandungan unsur hara pada pupuk kimia.
Kotoran sapi bisa digunakan sebagai pupuk kandang |
A. Membuat Pupuk Kandang dengan Cara Pertama
Untuk membuat pupuk dengan cara pertanaman ini digunakan sisa hasil pertanian yang dicampur dengan sisa pakan/sisa hijauan (jerami/rumput). Cara membuatnya adalah sebagai berikut:- Timbun kotoran ternak yang bercampur dengan rumput dan jerami di tempat yang teduh dan beratap. Tinggi tumpukan maksimal 2 m.
- Siram timbunan tersebut dengan air yang sudah dicampur dengan Starter (0,1%) dengan cara dipercik-percikkan hingga rata. Suhu pada tumpukan bagian dalam akan naik setelah beberapa hari hingga mencapai 700 Celcius.
- Diamkan selama 2 minggun(14 hari) dan kemudian aduk hingga rata. Suhunya akan turun menjadi lebih kurang 5400 Celcius. Pengadukan dilakukan setiap 2 minggu sekali. Perlakuan ini terus dilakukan selama 2-3 bulan. Jadi ada 4-6 kali pengadukan.
- Setelah 3 bulan maka pupuk organik sudah jadi dan dapat digunakan sebagai pupuk.
B. Membuat Pupuk Kandang dengan Cara Kedua
Untuk membuat pupuk ini digunakan sisa hasil pertanian yang tidak tercampur sisa pakan hijauan. Cara membuatnya adalah sebagai berikut:- Kotoran ternak segar dikeluarkan dari kandang dan dijemur hingga setengah kering. Penjemuran bisa dilakukan setiap hari.
- Hamparkan tipis-tipis kotoran tersebut dan timbun setiap hari di atasnya sambil diaduk-aduk hingga menjadi setengah kering.
- Kumpulkan dan tumpuk di tempat terpisah pada ruangan yang beratap.
- Kotoran ternak segar yang bercampur dengan sisa-sisa pakan diadukk setiap 3-4 hari sekali. Lakukan selama 30 hari dan tambahkan starter 0,1% dengan cara dipercik-percikkan.
- Tumpukan bahan yang setengah jadi kemudian dicampur dengan kotoran sapi setengah kering dari luar dan diaduk. Hal ini dilakukan setiap hari.
Pencampuran bahan pupuk setengah jadi dengan kotoran ternak setengah kering dimaksudkan untuk mempercepat proses pengomposan.
Pupuk yang sudah jadi dapat langsung dipergunakan dan dapat pula digunakan sebagai bibit pupuk untuk pembuatan pupuk selanjutnya. Pupuk yang akan dijual diayak dan dikemas, diberi label identitas produsen.
Kotoran kambing Juga dapat dijadikan pupuk kandang |
- Campur 1 cc Starter dengan 1 liter air (1.000 cc) dan 1 gram gula (larutan 0,1% Starter) atau sesuai petunjuk pabrik.
- Starter sudah siap disemprotkan ke bahan organik dengan sparayer.
- Jika tidak segera digunakan simpanlah larutan starter yang sudah jadi dalam jerigen atau botol plastik yang dapat ditutup rapat Untuk menyimpannya sebaiknya Anda jangan menggunakan botol gelas.
- Simpan di tempat yang sejuk dan gelap, hindari sinar matahari dan jangan dimasukkan ke dalam lemari es.
- Starter ini sebaiknya digunakan dalam jangka waktu 3 bulan (atau lihat anjuran pabrik).
- Bahan-bahannya sudah hancur karena proses pengomposan.
- Tekstrunya berupa remah, tidak lengket dan tidak panas, dengan suhu alam sekitar 30 Celcius.
- Berwarna coklat kehitaman.
- Tidak berbau.
- Kadar air antara 34-35%.