Cara Menanam Buah Naga Agar Berbuah Lebat

Salah satu tanaman yang sekarang sudah bisa diekspor yaitu buah-buahan. Di Indonesia banyak sekali tanaman buah yang tumbuh. Didaerah dataran tinggi maupun daerah dataran rendah. Tanaman semusim atau pun tahunan banyak sekali tumbuh di Negara kita ini. 

Salah satu buah tahunan yaitu buah naga atau yang sering disebut sebagai “Dragon Fruit” yang mana buah ini mempunyai nilai jual yang sangat tinggi karena banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang buah naga dan bagaimana cara budidaya buah naga itu sendiri. 
buah naga
Buah naga sehat dengan penanaman terbaik
Buah naga masih tergolong dalam tanaman kaktus yang hidup didaerah kering dan agak berpasir. Tanaman ini mempunyai tulang daun yang banyak terkandung air sehingga tahan terhadap panas. 

Selain itu tanaman buah naga ini perlu sinar matahari penuh atau tidak ada naungan karena jika ada naungan akan mempengaruhi produksi buah dan pertumbuhan tanaman buah naga itu sendiri. Maka dari itu, pada artikel ini kita akan membahas secara lengkap mengenai cara menanam buah naga agar dapat di tanam sendiri di belakang rumah. 

Cara Merawat Buah Naga dari Nol Hingga Panen


1. Pembibitan

Perbanyakan tanaman merupakan hal yang penting dan hal yang paling pokok dalam membudidayakan suatu tanaman dari tanaman sayur sampai buah – buahan. Pembibitan buah naga dapat dilakukan dengan cara vegetatif dan generatif. 

Dengan perbanyakan generatif yaitu upaya mendapatkan tanaman baru menggunakan biji. Dengan perbanyakan tanaman dengan melalui sistem ini keuntungannya yaitu bibit yang diperoleh akan seragam dan mempunyai perakaran yang kuat. Namun untuk mendapatkan bibit yang diinginkan waktu yang dibutuhkan relative lama sehingga petani jarang menggunakan sistem ini.

Perbanyakan vegetatif yaitu dengan stek cabang atau batang. Petani buah naga biasanya menggunakan sistem stek karena selain pertumbuhan dan waktunya singkat juga menghasilkan rasa buah yang sama dengan indukkannya. 
buah naga merah
Bunga dari pohon buah naga
Batang yang digunakan untuk stek batang atau cabang harus dalam keadaaan sehat, keras, tua, sudah pernah berbuah 3 – 4 kali dan batang atau cabang berwarna hijau tua. Ukuran stek pada tanaman buah naga yang ideal yaitu antara 20 – 30 cm, tetapi juga ada yang membuat bibit dengan panjang 40 cm. digunakan stek dengan ukuran tersebut karena batang harus mempunyai banyak mata tunas sehingga dapat membentuk tunas baru dan tunas yang tumbuh akan cepat membesar. 

Selain itu bibit yang baik yaitu bibit yang mempunyai minimal empat mata tunas atau lebih. Yang mana dilakukan seperti itu supaya tanaman cepat menghasilkan cabang- cabang yang produktif. Selain itu diameter batang bibit juga berpengaruh terhadap kualitas bibit atau tanaman. 

2. Pengolahan Tanah dan Pemberian Panjatan atau Tiang Panjatan

Pada budidaya buah naga pengolahan tanah dilakukan sebelum dilakukannya penanaman pada lahan pertanian. Pengolahan tanah sendiri dibuat dengan system bedengan yang mana ukuran bedengan yang digunakan yaitu 2,5 m X 3 m sesuai dengan kebutuhan. Persiapan lahan dilakukan dengan memperhatikan karakter dan sifat tanah yang akan ditanami buah naga. 

Untuk memperbaiki struktur dan sifat tanah pemilik lahan hanya mencampur tanah lahan pertanian, pupuk organik, dolomite dan pupuk NPK. Setelah lahan siap dan sambil menunggu pembibitan selesai petani menyiapkan panjatan untuk tanaman buah naga. Karena buah naga merupakan tanaman epifit dan merambat sehingga tanaman buah naga membutuhkan panjatan. 

Tiang panjatan yang digunakan haruslah kuat. Biasanya petani buah naga menggunakan panjatan yang dibuat dari beton. Selain awet, panjatan dari beton juga kuat dan tahan lama. Tiang panjatan yang berasal dari beton ini biasanya berukuran 10 x 10 cm dengan tinggi 2 – 2,5 m. 

Pada tiang beton ini pada ujungnya diberi kawat atau ban bekas untuk menopang pilar / sulur yang nantinya akan tumbuh memanjang dan tempat berbuah. Tiang beton ini ditancapkan kedalam tanah sedalam 30 – 50 cm agar beton / panjatan benar – benar kokoh atau kuat menopang tanaman buah naga.

3. Penanaman Buah Naga

Penanaman tanaman buah naga dilakukan setelah bibit sudah muncul akar. Akar buah naga termasuk dalam akar serabut. Penanaman ini dilakukan setelah lahan siap dan tanah yang akan digunakan untuk menanam tanaman buah naga ini sebaiknya digemburkan terlebih dahulu, dimaksudkan agar tanaman dapat tumbuh dan akar dapat berkembang dengan baik. 

Penanaman buah naga pada satu tiang panjatan diletakkan atau ditanam tiga atau empat bibit buah naga. Pembuatan lubang tanam disesuaikan dengan ukuran panjang bibit. Bibit yang ditanam harus merapat pada tiang panjatan sedalam 5 – 7 cm. 

Setelah bibit ditanam yaitu dalam 1 tiang panjatan empat bibit, bibit diikat kuat dengan tiang panjatan menggunakan tali raffia atau menggunakan kawat supaya bibit tidak roboh. Setelah semua selesai bibit tinggal dilakukan perawatan yaitu menjaga agar tanaman tetap tumbuh dan tidak terserang hama dan penyakit.
Buah naga
Buah naga putih yg legit rasanya

4. Perawatan Buah Naga

Perawatan yang dilakukan oleh petani biasanya penyulaman, pengikatan cabang, pengairan, pemupukan, pemangkasan, penjarangan buah dan kuntum bunga, pengendalian OPT dan pengairan. Untuk perawatan buah naga tidaklah sulit. 

Untuk perawatannya sendiri tanaman buah naga yang paling penting adalah tanaman buah naga harus mendapatkan sinar matahari penuh dan memperoleh air yang cukup. Perawatan yang dilakukan biasanya adalah penyulaman, pengikatan cabang, pengairan, pemupukan, pemangkasan, penjarangan buah dan kuntum bunga, pengendalian OPT dan pengairan. 

Perawatan yang pertama yaitu penyulaman. Penyulaman merupakan tindakan penggantian tanaman yang mati, busuk pada batang, tidak tumbuh dan kerusakan fisik lainnya atau stek mengalami gangguan yang mana harus diganti dengan stek yang baru. Penyulaman ini dilakukan petani untuk menghasilkan tanaman yang nantinya menghasilkan tanaman yang optimal. 

Penyulaman sendiri dilakukan seminggu setelah tanam. Pada penanaman ataupun penyulaman perlu diperhatikan kembali tentang letak tanaman dan pengikatan cabang tanaman . karena hal tersebut jjuga penting dalam budidaya buah naga.

a.    Pengikatan cabang

Pengikatan cabang ini dilakukan karena tanaman buah naga sudah mengalami pertambahan panjang dan cabang pada tanaman buah naga. Sehingga dengan pengikatan cabang ini kita dapat mengarahkan pertumbuhan tanaman. 

Pada umumnya pengikatan dilakukan setiap 25 – 30 cm sehingga pertumbuhannya dapat terkontrol dengan baik. Pengikatan dapat dilakukan dengan menggunakan tali raffia ataupun kawat kecil. Pengikatan ini tidak boleh terlalu erat karena dapat merusak tanaman seperti batang terjepit dan akhirnya batang akan mengalami patah.

b.    Pemupukan

Pemupukan merupakan salah satu kegiatan pokok dalam budidaya buah naga karena sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta kualitas dan produktivitas dari buah naga tersebut. Pada pemupukan pupuk yang digunakan adalah pupuk yang baik untuk menjaga rasa dan keawetan dari buah naga sendiri. Selain itu pupuk kandang merupakan pupuk yang ramah lingkungan yang dapat menjaga kesuburan dan struktur tanah. 

Tetapi untuk mempercepat pertumbuhan tanaman buah naga petani memberikan pupuk kimia NPK mutiara yang mana pemberian pupuk ini diberikan setelah pupuk kimia tersebut dicairkan dan disiramkan pada pangkal tanaman buah naga. 

Pemupukan menggunakan pupuk kimia ini dilakukan 3 – 4 kali atau setiap seminggu sekali setelah tanam. Dan selanjutnya diberikan pupuk NPK Phonska yang mana diberikan sampai tanaman berbuah. 
Berbuah banyak
Buah naga merah yg segar

c.    Penyiraman

Penyiraman tanaman buah naga dilakukan bervariasi tergantung musim yang sedang berjalan. Jika pada musim kemarau tanaman buah naga biasanya disiram setiap hari dari atas pilar sampai pangkal buah naga. Penyiraman setiap hari pada musim kemarau ini dilakukan untuk mencegah kerusakan pada perakaran akibat dari perubahan suhu tanah yang tinggi ke suhu tanah yang rendah serta bunga pada tanaman buah naga bisa terbentuk dan kebutuhan tanaman akan air tetap tercukupi. 

Pada musim penghujan seperti sekarang ini petani biasanya melakukan penyiraman selama 2 – 3 hari. Sistem penyiraman sama pada saat musim kemarau. Untuk memudahkan penyiraman pada lahan biasanya petani menggenangi air pada parit yang berada diantara bedengan buah naga. Pemberian atau penggenangan parit ini dilakukan agar tanaman buah naga mudah mendapatkan suplai air.

d.    Pemangkasan

Perawatan buah naga yang selanjutnya yaitu pemangkasan. Pemangkasan yaitu serangkaian kegiatan membuang batang/cabang, untuk membentuk percabangan dan membentuk cabang produktif yang tujuannya untuk memperoleh keseimbangan pertumbuhan sehingga produktivitasnya juga tinggi. 

Pemangkasan ini dilakukan petani biasanya pada saat tanaman mengalami stress atau pergantian musim dari musim kemarau ke musim penghujan yaitu sekitar bulan September sampai bulan November. Bulan – bulan ini biasanya tanaman buah naga sudah tidak berbunga dan berbuah atau bisa dikatakan masa stres. 

Pemangkasan ini dilakukan pada pilar buah naga yang sudah tua dan biasanya petani sekaligus membuat bibit untuk tanaman buah naga. Pemangkasan ini dilakukan dari pangkal buah naga agar tanaman tidak terlalu berat dan energi yang didapat tidak hanya untuk pertumbuhan pilar/sulur tetapi untuk pertumbuhan dan pembentukan buah.

Pemangkasan sendiri ada tiga macam yaitu pemangkasan untuk membentuk batang pokok, pemangkasan untuk membentuk cabang produksi dan pemangkasan untuk membentuk cabang produktif.

1). Pemangkasan untuk membentuk batang pokok yaitu dengan cara memilih tunas atau sulur yang berada diujung, dan tunas yang lain dipotong/dipangkas pada pangkal tunas, bila nantinya tunas susulan yang tumbuh, tunas tersebut harus segera dipangkas. jika terdapat 3 tunas bersamaan maka dipilih sulur / tunas yang baik yaitu berwarna hijau, kekar dan tebal.

2). Pemangkasan untuk membentuk cabang produksi yaitu dengan cara memilih beberapa tunas yang tumbuh disekitar bekas pangkasan pucuk batang pokok, pilih sebanyak 3 – 4 tunas/cabang produksi yang berkwalitas baik yaitu kekar, sehat dan unjung pilar hingga kebawah sekitar 30 cm. Apabila tumbuh tunas susulan segera dipangkas agar tidak mempengaruhi fase generatif terhadap pembungaan.

3). Pemangkasan untuk membentuk cabang produktif yang mana pertumbuhan cabang baru setelah cabang produksi dibiarkan tumbuh sebanyak – banyaknya agar dihasilkan buah yang banyak karenacabang ini akan menghasilkan buah secara bergiliran selama 6 bulan yaitu bulan November – April.

e.    Proses pembungaan dan seleksi kuntum bunga dan buah

Perawatan yang berikutnya yaitu proses pembungaan dan seleksi kuntum dan buah yaitu serangkaian kegiatan memilih kuntum bunga dan memilih buah yang sesuai dengan persyaratan tanaman buah naga produktif yang mana kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh tanaman dengan produktivitas tinggi dan mampu berbuah sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan. 

Syarat yang harus dipenuhi dalam proses pembungaan yaitu cabang produksi terbentuk dengan baik, jumlah maupun ukurannya dengan panjang 70 – 100 cm, telah dilakukan pemangkasan pada setiap sulurnya yaitu sepanjang 5 – 10 cm agar terjadi tahapan penuaan. Tidak boleh ada tunas pada cabang produksi yang terbentuk, jika ada tunas yang tumbuh segera dipangkas.

Selanjutnya penyeleksian kuntum bunga yaitu dengan cara memilih satu atau dua bunga yang tumbuh pada setiap sulur atau cabang produksi buah naga. Jika memilih dalam 1 sulur 2 bunga maka harus ada jarak sekitar 30 cm dan kuntum bunga yang dipilih yaitu kuntum bunga yang menghadap ke matahari. 

Pemilihan buah dilakukan jika cabang produksi berukuran kecil dan pendek maka buah  yang dipilih cukup satu yang mempunyai kualitas yang baik. Pemilihan buah ini dilakukan untuk memperoleh kualitas buah yang memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan dipasaran.
musim berbuah buah naga
Buah naga putih dgn harga jual yg mahal

f.    Penyiangan

Perawatan yang terakhir yaitu penyiangan. Penyiangan ini dilakukan petani tidak pasti waktunya. Karena tanaman atau rumput yang ada dilahan tidak mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. 

Malah biasanya tanaman buah naga dilakukan secara tumpang sari. penyiangan dilakukan ketika rumput atau tanaman kecil tumbuh disekitar tanaman utama sudah terlihat lebat atau rimbun. Hasil dari penyiangan ini biasanya digunakan untuk makanan ternak.

5. Hama dan Penyakit Tanaman Buah Naga

Setiap budidaya tanaman pasti terdapat kendala – kendala yang dialami oleh petani misalkan saja kendala hama dan penyakit. Pada buah naga juga terdapat hama dan penyakit yang menyerang tanaman budidaya yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan dapat mempengaruhi pertumbuhan pilar. 

Oleh karena itu terdapat pengendalian OPT atau pengendalian hama dan penyakit. Pengendalian OPT sendiri yaitu serangkaian kegiatan untuk mengendaliakn hama/ penyakit dan gulma tanaman dengan satu atau lebih tehnik pengendalian agar tanaman tumbuh optimal, produksi tinggi dan mutu buah baik. 

Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menghindari kerugian secara ekonomis yaitu berupa kehilangan hasil (kuantitas) dan penurunan mutu (Kualitas) dan menjaga kesehatan tanaman dan kelestarian lingkungan hidup.

a. Semut

Hama semut ini biasanya muncul ketika tanaman buah naga super red mulai muncul kuntum bunga mengakibatkan kulit buah menjadi berbintik – bintik. Jika serangan semut ini parah maka mengakibatkan pentil buah naga menjadi kerdil bahkan mudah rontok. 

Dan semut ini biasanya juga muncul pada saat tumbuh tunas/ cabang baru. Untuk penangulangan dan pengendalian hama ini yaitu dengan menyemprotkan insektisida yaitu menggunakan furadan 3 G ( berbentuk Granula / butiran ) yang telah direndam selama 1 – 2 jam kemudian diambil airnya dan disemprotkan pada tanaman.
buah naga
Buah naga dengan kualias terbaik

b. Ulat

Hama ulat ini meskipun kecil dapat merusak pilar terutama pilar yang masih muda/ tunas muda. Ulat ini menggerogoti pilar yang masih muda karena kulitnya masih lunak dan banyak mengandung air. Ulat ini biasanya melakukan aktivitasnya pada malam hari jadi banyak petani yang belum mengetahuinya. 

Jika pilar yang muda dimakan ulat pada ujung pilar maka perkembangan tanaman tidak bisa maksimal atau mengalami hambatan pada pertumbuhannya. Ulat sangat mengganggu karena dapat merusak bibit yang telah ditanam karena ulat ini sifatnya menyerang pada tunas baru. 

Petani menanggulangi ulat itu tidak secara langsung menyemprot ulat tetapi dengan cara tanaman buah naga diberi furadan 3 G (granuler) yang sistem kerjanya pupuk diserap oleh akar tanaman dan disebarkan keseluruh bagian tanaman sehingga bila ulat menggigit atau menggrogoti tanaman akan keracunan dan ulat akan mati. 

Karena Furadan 3 G ini bersifat sistemik. Ulat ini biasanya menyerang pada saat tanaman buah naga memasuki masa – masa pertumbuhan membentuk tunas – tunas baru (Daniel Kristanto).

c. Busuk batang

Diawal penanaman tanaman buah naga sering mengalami pembusukan pada pangkal batang, berwarna kecoklatan, dan terdapat bulu putih. Pembusukan tersebut umumnya diakibatkan oleh kelembapan tanah yang berlebihan sehingga muncul jamur penyebab penyakit ini yaitu Sclerotium rolfsii Sacc. Penyakit ini sering terjadi terutama pada bibit stek yang tidak bertangkai atau bentuk potongan maupun stek yang belum berakar.

Pengendaliannya cukup dengan penyemprotan Benlateb 2 /liter air atau Rodomil 2 g/liter 14 hari sekali selama sebulan atau hanya dua kali penyemprotan. Jika terdapat gejala kekuningan pada pangkal batang maka penyemprotan dilakukan pada seluruh bagian cabang terutama bagian yang terjadi gejala kekuningan (Daniel Kristanto).

d.    Burung

Burung biasanya menyerang buah yang telah berwarna merah dan terletak dibagian atas. Serangan hama ini biasanya tidak menimbulkan kerusakan yang parah, sehingga dapat diabaikan.

6. Pemanenan Buah Naga

Pemanenan buah naga dilakukan ketika kulit buah naga berwarna merah merata dan telah masak optimal. Pemanenan buah biasanya menggunakan gunting agar pangkal buah dan pilar tidak rusak. Sebelum diadakannya pemanenan buah ada beberapa prosedur yang harus diperhatikan yaitu pemilihan buah siap petik dan cara pemetikan. 
budidaya buah naga merah
Panen buah naga dgn kualitas super
Jika salah satu tidak diperhatikan maka akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas buah. Pemilihan buah siap petik sangat diperlukan untuk mendapatkan buah dengan kualitas baik dengan masak panen. hal ini dilakukan agar konsumen puas dengan buah yang dibeli atau ditanamannya. Untuk pemanenan pertama waktu yang digunakan biasanya 11 bulan dan buah yang diambil pertanaman hanya 2. 

Kriteria buah yang dipanen yaitu yang mempunyai tanda – tanda buah yang yang warna kulitnya sudah menjadi merah tua atau merah mengkilap, mahkota bunga sudah mengerut atau mengecil dan jumbai buah sudah berubah menjadi kemerahan. 


Demikianlah artikel mengenai cara menanam buah naga agar berbuah lebat. Semoga bermanfaat.
Rochman Seorang manusia muda yang masih harus belajar dari kehidupan yang naik turun, tetap berpikir positif, yakin dan aktif.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel